Petumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung
sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan
"per waktu unit" untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk
merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering
digunakan secara informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk,
dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia.
Faktor –
Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Penduduk Di Indonesia
Pertumbuhan
penduduk adalah perubahan jumlah penduduk baik pertambahan maupun penurunannya.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk yaitu kelahiran (natalitas), kematian
(mortalitas) dan perpindahan penduduk (migrasi).
Kelahiran dan
kematian dinamakan faktor alami, sedangkan perpindahan penduduk dinamakan
faktor non alami.
Migrasi ada
dua yaitu migrasi yang dapat menambah jumlah penduduk disebut migrasi masuk
(imigrasi), dan yang dapat mengurangi penduduk disebut migrasi keluar
(emigrasi).
Faktor
penyebab utama ini adalah adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
terutama kemajuan di bidang kesehatan.
Dengan
kemajuan teknologi kesehatan kelahiran dapat diatur dan kematian dapat dicegah.
Ini semua mengakibatkan menurunnya angka kematian secara drastis atau mencolok.
Sesuai dengan
tingkat kemajuan dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi maka tiap-tiap
masyarakat atau negara, pertumbuhan penduduknya mengalami 4 periode yaitu:
- Periode I
Pada periode ini pertumbuhan penduduk berjalan dengan lambat yang ditandai
dengan adanya tingkat kelahiran dan kematian yang rendah sehingga disebut
periode statis.
- Periode II
Tahap kedua ini angka kematian mulai turun karena adanya perbaikan gizi
makanan dan kesehatan. Akibat dari itu semua pertumbuhan penduduk menjadi
cepat mengingat angka kelahiran yang masih tinggi.
- Periode III
Periode ini ditandai dengan tingkat pertumbuhan penduduk mulai turun.
Tingkat kematian pada periode ini stabil sampai pada tingkat rendah dan
angka kelahiran menurun, penyebabnya antara lain adanya pembatasan jumlah
anggota keluarga.
- Periode IV
Pada masa ini tingkat kematian stabil, tetapi tingkat kelahiran menurun
secara perlahan sehingga pertumbuhan penduduk rendah. Periode ini di sebut
periode penduduk stasioner.
Dari empat periode di atas,
pertumbuhan penduduk Indonesia berada pada periode kedua dan sekarang sedang
menuju periode ketiga.
Dari rumus di
atas terdapat dua kelompok perhitungan pertambahan penduduk yaitu:
a.
|
Pertambahan
penduduk alami atau natural increase artinya pertambahan penduduk yang
dihitung dari selisih antara kelahiran dan kematian.
|
b.
|
Pertambahan
Migrasi (Net Migration) artinya pertambahan penduduk yang dihitung dari
selisih antara jumlah penduduk yang masuk dengan penduduk yang keluar.
Untuk
menghitung prosentase pertumbuhan penduduk, perhatikan contoh beberapa
perhitungan di bawah ini!
Anda harus
perhatikan rumus yang digunakan dengan seksama!
1.
|
Penduduk
suatu negara pada pertengahan tahun 1999 berjumlah 24.500.000 jiwa. Pada
tahun tersebut terdapat kelahiran 1.300.000 jiwa dan kematian 700.000 jiwa.
Migrasi masuk 20.000 jiwa dan migrasi keluar 15.000 jiwa.
a. pertumbuhan penduduk alami
b. pertumbuhan penduduk migrasi
c. pertumbuhan penduduk tota (sosial)
a.
|
Pertumbuhan
penduduk alami (PA)
PA = x 100%
= x 100%
= x 100% = 2,44%
|
b.
|
Pertumbuhan
penduduk migrasi (PM)
PM = x 100%
= x 100%
= x 100% = 0,02%
|
c.
|
Pertumbuhan
penduduk sosial atau total (PT)
PT = PA – PM
= 2,44% – 0,02%
= 2,42%
|
Perhitungan di atas untuk menghitung pertumbuhan, dengan prosentase (%).
Sedangkan bila ditanyakan jumlah/angka pertambahan kelahiran alaminya, maka
perhitungannya lebih sederhana tanpa prosentase.
Pertambahan Alami (PA)
|
= L – M
= 1.300.000 – 700.000
= 600.000 jiwa
|
|
2.
|
Berdasarkan
sensus penduduk tahun 1990 penduduk Indonesia berjumlah 179.300.000 jiwa,
sedangkan sensus tahun 1980 penduduk berjumlah 147.200.000 jiwa.
PAS = x 100 %
= x 100 %
= x 100 %
= 21,8 %
Angka
21,8% tersebut merupakan pertumbuhan selama 10 tahun (1980 – 1990),
sehingga pertumbuhan penduduk tiap tahunnya menjadi:
Untuk
menentukan tinggi rendahnya pertumbuhan penduduk suatu negara, kriteria
yang digunakan adalah:
a. kurang dari 1% digolongkan rendah
b. antara 1% – 2% digolongkan sedang
c. lebih dari 2% digolongkan tinggi
|
Jumlah
penduduk diwaktu yang akan datang dapat diketahui dengan cara membuat
perkiraan atau proyeksi.
|
Faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk di Indonesia antara lain
:
a.
|
Kelahiran
(Natalitas)
Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang
menghambat kelahiran (anti natalitas) dan yang mendukung kelahiran (pro
natalitas)
Faktor-faktor
penunjang kelahiran (pro natalitas) antara lain:
- Kawin pada usia muda, karena
ada anggapan bila terlambat kawin keluarga akan malu.
- Anak dianggap sebagai sumber
tenaga keluarga untuk membantu orang tua.
- Anggapan bahwa banyak anak
banyak rejeki.
- Anak menjadi kebanggaan bagi
orang tua.
- Anggapan bahwa penerus
keturunan adalah anak laki-laki, sehingga bila belum ada anak laki-laki,
orang akan ingin mempunyai anak lagi.
Faktor pro natalitas mengakibatkan
pertambahan jumlah penduduk menjadi besar.
Faktor-faktor penghambat kelahiran (anti natalitas), antara lain:
- Adanya program keluarga
berencana yang mengupayakan pembatasan jumlah anak.
- Adanya ketentuan batas usia
menikah, untuk wanita minimal berusia 16 tahun dan bagi laki-laki
minimal berusia 19 tahun.
- Anggapan anak menjadi beban
keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
- Adanya pembatasan tunjangan
anak untuk pegawai negeri yaitu tunjangan anak diberikan hanya sampai
anak ke – 2.
- Penundaaan kawin sampai selesai
pendidikan akan memperoleh pekerjaan.
Untuk menentukan jumlah kelahiran
dalam satu wilayah digunakan angka kelahiran (Fertilitas).
Angka
kelahiran yaitu angka yang menunjukkan rata-rata jumlah bayi yang lahir
setiap 1000 penduduk dalam waktu satu tahun.
Ada
beberapa cara untuk menghitung besarnya angka kelahiran yaitu:
1.
|
Angka
kelahiran kasar (Crude Birth Rate)
Rumus yang digunakan untuk menghitung yaitu:
Angka
kelahiran ini disebut kasar karena perhitungannya tidak memperhatikan jenis
kelamin dan umur penduduk, padahal yang dapat melahirkan hanya penduduk
wanita.
Pada pertengahan tahun 1999 Jakarta berpenduduk 10.000.000 jiwa. Dalam
tahun tersebut terdapat kelahiran 250.000 bayi.
Angka
kelahiran 25 berarti tiap 1000 penduduk Jakarta setiap tahun terdapat
kelahiran 25 bayi. Besarnya angka kelahiran kasar dapat dikatagorikan
menjadi tiga yaitu:
a) kurang dari 20 digolongkan rendah
b) antara 20 – 30 digolongkan sedang
c) lebih dari 30 digolongkan tinggi
|
2.
|
Angka
kelahiran menurut kelompok umur (Age Specific Fertiliy Rate) disingkat ASFR
Dengan
rumus tersebut kita dapat mengetahui kelompok umur mana yang paling banyak
terjadi kelahiran.
Perlu
diketahui bahwa usia 15 – 49 tahun adalah usia subur bagi wanita. Pada usia
itulah wanita mempunyai kemungkinan untuk dapat melahirkan anak.
|
|
|
Faktor-faktor
penunjang tingginya angka natalitas dalam suatu negara antara lain:
1)
|
Kepercayaan
dan agama
Faktor kepercayaan mempengaruhi orang dalam penerimaan KB. Ada agama atau
kepercayaan tertentu yang tidak membolehkan penganutnya mengikuti KB.
Dengan sedikitnya peserta KB berarti kelahiran lebih banyak dibanding bila
peserta KB banyak.
|
2)
|
Tingkat
pendidikan
Semakin tinggi orang sekolah berarti terjadi penundaan pernikahan yang
berarti pula penundaan kelahiran. Selain itu pendidikan mengakibatkan orang
merencanakan jumlah anak secara rasional.
|
3)
|
Kondisi
perekonomian
Penduduk yang perekonomiannya baik tidak memikirkan perencanaan jumlah anak
karena merasa mampu mencukupi kebutuhannya. Jika suatu negara berlaku
seperti itu maka penduduknya menjadi banyak.
|
4)
|
Kebijakan
pemerintah
Kebijakan pemerintah mempengaruhi apakah ada pembatasan kelahiran atau
penambahan jumlah kelahiran. Selain itu kondisi pemerintah yang tidak
stabil misalnya kondisi perang akan mengurangi angka kelahiran.
|
5)
|
Adat
istiadat di masyarakat
Kebiasaan dan cara pandang masyarakat mempengaruhi jumlah penduduk.
Misalnya nilai anak, ada yang menginginkan anak sebanyak-banyaknya, ada
yang menilai anak laki-laki lebih tinggi dibanding perempuan atau
sebaliknya, sehingga mengejar untuk mendapatkan anak laki-laki atau
sebaliknya.
|
6)
|
Kematian
dan kesehatan
Kematian dan kesehatan berkaitan dengan jumlah kelahiran bayi. Kesehatan
yang baik memungkinkan bayi lebih banyak yang hidup dan kematian bayi yang
rendah akan menambah pula jumlah kelahiran.
|
7)
|
Struktur
Penduduk
Penduduk yang sebagian besar terdiri dari usia subur, jumlah kelahiran
lebih tinggi dibandingkan yang mayoritas usia non produktif (misalnya lebih
banyak anak-anak dan orang-orang tua usia).
|
|
b.
|
Kematian
(Mortalitas)
Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya
angka kematian caranya hampir sama dengan perhitungan angka kelahiran.
Ada
beberapa jenis perhitungan angka kelahiran yaitu:
1)
|
Angka
kematian kasar (Crude Death Rate = CDR)
Angka kematian kasar yaitu angka yang menunjukkan jumlah kematian tiap 1000
penduduk tiap tahun tanpa membedakan usia dan jenis kelamin tertent
- Rendah, jika angka kematian 9 – 13.
- Sedang, jika angka kematian 14 – 18.
- Tinggi, jika angka kematian lebih dari 18.
|
2)
|
Angka
kematian khusus menurut umur tertentu (Age Specific Death Rate = ASDR)
Angka ini dapat digunakan untuk mengetahui kelompok-kelompok usia manakah
yang paling banyak terdapat kematian. Umumnya pada kelompok usia tua atau
usia lanjut angka ini tinggi, sedangkan pada kelompok usia muda jauh lebih
rendah.
|
3)
|
Angka
kematian bayi (Infant Mortality Rate = IMR)
Angka kematian bayi adalah angka yang menunjukkan jumlah kematian bayi tiap
seribu bayi yang lahir.
Bayi
adalah kelompok orang yang berusia 0-1 tahun.
Besarnya
angka kematian bayi dapat dijadikan petunjuk atau indikator tingkat
kesehatan dan kesejahteraan penduduk.
Pada
umumnya bila masyarakat memiliki tingkat kesehatan yang rendah maka tingkat
kematian bayi tinggi.
Selain
perhitungan di atas sering dihitung pula angka kematian ibu waktu melahirkan
dan angka kematian bayi baru lahir.
Untuk
angka kematian bayi ukurannya sebagai berikut:
- Rendah, jika IMR antara 15-35.
- Sedang, jika IMR antara 36-75.
- Tinggi, jika IMR antara 76-125.
|
Banyaknya
kematian sangat dipengaruhi oleh faktor pendukung kematian (pro mortalitas)
dan faktor penghambat kematian (anti mortalitas).
a)
|
Faktor
pendukung kematian (pro mortalitas)
Faktor ini mengakibatkan jumlah kematian semakin besar. Yang termasuk
faktor ini adalah:
- Sarana kesehatan yang kurang memadai.
- Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan
- Terjadinya berbagai bencana alam
- Terjadinya peperangan
- Terjadinya kecelakaan lalu lintas dan industri
- Tindakan bunuh diri dan pembunuhan.
|
b)
|
Faktor
penghambat kematian (anti mortalitas)
Faktor ini dapat mengakibatkan tingkat kematian rendah. Yang termasuk
faktor ini adalah:
- Lingkungan hidup sehat.
- Fasilitas kesehatan tersedia dengan lengkap.
- Ajaran agama melarang bunuh diri dan membunuh orang lain.
- Tingkat kesehatan masyarakat tinggi.
- Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk.
|
Faktor pro
mortalitas dan anti mortalitas yang ditulis di atas hanyalah sebagian. Oleh
karena itu silahkan Anda mencari faktor-faktor lainnya! Diskusikan dengan
teman dan laporkan hasil diskusimu pada Guru Bina.
Sumber:
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar